Belajar menulis Buku Gelombang 27

Hari/Tanggal      : Jumat/14 Oktober 2022
Tema                    : Menulis dikala sakit
Pertemuan           : 24
Narasumber         : Suharto, M. Pd
Moderator             : Raliyanti

Tema malam ini sangat unik yaitu menulis dikala sakit dengan narsum Bpk. Suharto, M. Pd dan moderator Ibu Raliyanti. 

Moderator kita membuka acara dengan menyampaikan susunannya acara seperti biasa yaitu pembukaan, materi, tanya jawab dan penutup. 

Moderator juga menceritakan profil dari narsum kita, ternyata beliau kini sedang sakit, namun hal ini tidak menyurutkan langkah beliau untuk tetap menulis. Beliau juga sering di sapa dengan Cing Ato

Berarti tema kita malam ini terinspirasi dari kisah narsum kita. 

Berikut CP beliau

Marilah kita simak pengalaman beliau yang selalu tetap menulis di saat sakit. 

Beliau menceritakan bahwa beliau aslinya tidak bisa menulis. 

Mengapa beliau sekarang menjadi seorang penulis, dikisahkan dalam cerita beliau diawali beliau membutuhkan sebuah karya tulis yang bersifat ilmiah dan non ilmiah. Karya tulis tersebut digunakan untuk salah satu bahan kenaikan pangkat dari IIId ke IV a. 

Beliau bercerita berikut ceritanya. 
Akhirnya saya mencari pelatihan menulis lewat medsos (Facebook). Ketika saya men-scroll FB ada pelatihan di Wisma UNJ yang diselenggarakan oleh komunitas sejuta guru ngeblog (KSGN) bertemulah saya dengan orang -orang hebat. Siapa mereka? Sudah tidak asing lagi bagi kita, yaitu: Bang Namin, Om Jay, Om Dedi, dan yang lainnya.

Sebanyak 3 kali narsum kita mengikuti KGSN, pada pelatihan pertama beliau mendapatkan ilmu cara menulis PTK, pada pelatihan kedua beliau dapat membuat buku antologi Desember 2016 di Wisma UNJ. Pada pelatihan ketiga tentang public speaking yang materinya tentang menulis sebagai narsum nya om jay. Pada pelatihan ini narsum kita mendapatkan kunci jawaban tentang menulis dengan mengajukan pertanyaan kepada Om jay yang pada saat itu sebagai narasumber nya. Pertanyaannya yaitu

1.Bagaimana cara memulai menulis? 
2.Apa yang harus ditulis? 
3.Bagaimana mengakhiri tulisan? 

Jawaban om jay pada saat itu adalah
Yang masih saya ingat dari jawaban beliau, yaitu: Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis apa yang kita bisa, tulis materi yang kita kuasai, tulis apa yang kita alami, ide menulis banyak berserakan di sekitar kita, tulis dengan bahasa yang sederhana yang penting pesannya tersampaikan, dan lainnya.

Dari pertanyaan yang diajukan membuat narsum kita mendapatkan hadiah dari om Jay karena mewakili pertanyaan yang hendaknya ditanyakan

Poto ketika narsum kita berjabat tangan dengan Om Jay ketika mendapatkan hadiah buku. 

Sejak saat itu narsum kita selalu menulis dan menulis dan selalu berburu pelatihan menulis. 

Selama 2 tahun beliau berkelana mengikuti kelas menulis dengan biaya pribadi. 

Saya lihat ada pelatihan di daerah Cipanas Jawa barat yang diselenggarakan oleh komunitas menulis Media Guru. Saya daftar dan pada tanggal 27-29 Desember 2017 saya ikut pelatihan menulis. Selama tiga hari dua malam saya ikut.

poto bersama murid om Jay di pelatihan menulis dan mereka telah menjadi narasumber. 

Dari pelatihan ini beliau menerbitkan buku perdana de gan judul Mengejar Adzan

Disangkah panas sampai petang kiranya hujan ditengah hari, inilah yang dihadapi beliau. Ditengah kesuksesan dan semangat beliau menulis buku Allah menguji beliau dengan penyakit yang membuat tubuh beliau layu. Beliau terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan dirawat selama 1 bulan 13 hari dirawat di ICU, kemudian dipindahkan ke ruang HCU ditemani 2 perawat dan satu dokter. hanya kuasa Allah ketabahan serta perjuangan istri yang membuat beliau seperti sekarang ini. Banyak cerita yang beliau alami ketika di rawat sampai ventilator yang menolong pernapasan beliau mengalami kerusakan, sehingga beliau mengalami susah bernapas. Beliau pasrah jika hari itu beliau di panggil sangat maha Kuasa. Namun menurut beliau mungkin ada doa orang sholeh yang dikabulkan oleh Allah. 

Aku membaca cerita beliau ketika sakit dengan rasa terharu. 

Setelah lepas ventilator narsum kita pulang kerumah dengan keadaan badan kaku tidak bisa bergerak. 
Hari demi hari keadaan badan narsum kita akhirnya bisa digerakkan. 

Pada suatu waktu beliau melihat gawai istri beliau yang tergeletak. Beliau meminta tolong untuk mengambil gawai tersebut dan mencoba untuk memainkannya ternyata bisa. Beliau membeli kartu baru dan mencoba membuka f. Book yang setelah 3 hari baru terbuka. 

Sejak saat itu untuk menghilangkan kejenuhan beliau yang selalu terbaring ditempat tidur beliau memulai untuk menulis kembali. 

Tulisan pertama bertemakan Motivasi Hidup
Beliau selalu mencari ide untuk menulis. 
Semua tulisan tersebut di shere di face Book. 

Senin sampai jumat beliau menulis motivasi, sabtu dan minggu beliau menulis apa yang dialami. 

Dari F. Book inilah Om Jay mengetahui keadaan beliau dan mengajak mengikuti kegiatan menulis di gelombang 8, namun tidak lulus dikarenakan tidak menyetor resume namun resume tersebut disimpan di blogg dan wordoress beliau. 
Kumpulan resume tersebut dijadikan buku
Alhamdulillah, dengan mengikuti pelatihan menulis PGRI menambah nutrisi tulisan saya lebih hidup. 

Akhirnya lahirlah buku perdana ketika sakit, dengan judul GBS Menyerangku..., Secara bersamaan terbit buku kedua, judul Menuju Pribadi unggul; Seni Menata Diri. Buku ini di bawah bimbingan pak Akbar Zaenudin.

Dan terbit pula buku-buku lain
Seperti buku motivadi,  novel betawi dll. 
Lebih kurang 12 buku solo. 

Masih ada dua yang belum diterbitkan,  calon buku ke -13 dan 14, yaitu : Catatan harian sang guru dan catatan harian guru Blogger Madrasah.

Dibalik kesulitan itu ada kemudahan, habis hujan timbullah pelangi itu juga yang dirasakan narsum. Semua yang terjadi itu ada hikmahnya seperti
1. Kedatangan youtuber
    Kedatangan para youtuber ( Chanel              Akbar Zaenudin "Guru Inspiratif" dan            Chanel Sutrisno Muslim "Kesempatan          Kedua Mengubahku"

2.Mendapatkan Penghargaan "Pahlawan        Pendidikan" dari Bang Japar Jakarta.
3. Menjadi Narasumber pelatihan menulis      di  Komunitas belajar menulis di KSGN        PGRI.
4. Banyak punya teman hingga banyak            yang bantu menerbitkan buku
5. Banyak teman ditempat kerja yang               terinspirasi membuat buku. 

Selanjutnya saya belajar disain cover buku sehingga bisa buat untuk sendiri maupun bantu teman kata narsum. 


Diantara cover yang telah dibuat beliau
Masya Allah banyak cerita inspiratif disini, kita jadikan pengalaman narsum kita dalam menulis diantaranya 
1. Tetap semangat bagaimanapun juga           keadaan. 
2. Tabah dan tawakal
3. Selalu bersyukur

Terima kasi narsum atas motivasinya. 
Terima kasih moderator


Penulis


Asneli
Riau


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Menulis PGRI Gelombang 27

Belajar Menulis Buku PGRI, Gelombang ke 27

Belajar Menulis Buku